Minggu, 05 Desember 2010

Rangkuman Reproduksi Naskah

A. Ringkasan dan Ikhtisar

1. Pengertian Ringkasan dan Ikhtisar

     Ringkasan (precis) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat. Ringkasan hendaknya dibedakan dari istilah lainnya yang pengertiannya tumpang-tindih yaitu ikhtisar, yang juga merupakan suatu bentuk penyajian yang singkat dari suatu karangan asli. Secara teknis kedua istilah itu dibedakan maknanya. Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli tetapi dengan tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proporsional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat itu. Ikhtisar sebaliknya tidak perlu mempertahankan urutan karangan asli, tidak perlu memberikan isi dari seluruh karangan itu secara proporsional.
2. Tujuan Membuat Ringkasan
     Suatu ringkasan yang cermat dan teliti tidak akan diperoleh tanpa mempelajari dengan cermat serta memahami apa yang dibaca atau didengar. Tujuan ringkasan adalah memahami dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan, maka latihan-latihan akan membimbing dan menuntun seseorang dapat membaca karangan asli dengan cermat dan bagaimana harus menulisnya kembali dengan tepat. Latihan membuat ringkasan sebuah artikel atau sebuah karya adalah suatu cara yang sangat berguna untuk mengembangkan ekspresi serta penghematan kata. Latihan-latihan yang intensif akan mengembangkan daya kreasi dan konsentrasi, serta mempertajam kemungkinan pemahaman karya asli, sehingga karya ringkasan itu nampaknya seolah-olah hasil pematangan dalam diri penulis ringkasan itu.
3. Cara Membuat Ringkasan
     Beberapa pegangan yang dipergunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan teratur, adalah sebagai berikut :

3.1 Membaca Naskah Asli
     Penulis ringkasan harus membaca naskah asli seluruhnya beberapa kali untuk mengetahui kesan umum dan maksud pengarang serta sudut pandangnya. Untuk membantu penulis mencapai hal tersebut, maka judul dan daftar isi karangan dijadikan pegangan. Perincian daftar isi karangan mempunyai pertalian dengan judul karangan itu.
3.2 Mencatat Gagasan Utama
     Tindakan atau langkah selanjutnya adalah membaca kembali karangan itu bagian demi bagian sambil mencatat semua gagasan utama atau gagasan yang penting dicatat atau digaris-bawahi. Pencatatan itu diakukan untuk dua tujuan, pertama : untuk tujuan pengamanan agar memudahkan penulis pada waktu meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak; kedua : catatan ini juga akan menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya.
3.3 Mengadakan Reproduksi
     Yang harus diperhatikan adalah bahwa dengan catatan tadi, ia harus menyusun kalimat-kalimat baru, merangkaikan semua gagasan tadi ke dalam suatu wacana yang jelas dan diterima akal sehat, dan sekaligus menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya.
3.4 Ketentuan Tambahan
     Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan itu diterima sebagai suatu tulisan yang baik.
a. Sebaiknya menyusun ringkasan dipergunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk;
b. Bila mungkin ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata. Begitu pula rangkaian gagasan yang panjang hendaknya diganti dengan suatu gagasan sentral saja.
c. Jumlah alinea tergantung dari besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan.
d. Bila mungkin semua keterangan atau kata sifat dibuang, kadang-kadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah.
e. Pertahankan susunan gagasan asli, serta ringkaslah gagasan-gagasan itu dalam urutan seperti urutan naskah asli.
f. Untuk membedakan ringkasan atas sebuah tulisan biasa (bahasa tak langsung) dan sebuah pidato atau ceramah (bisa langsung) yang mempergunakan sudut pandang Orang Pertama Tunggal atau Jamak, maka ringkaslah pidato atau ceramah itu harus ditulis dengan sudut pandang Orang Ketiga.
g. Biasanya untuk suatu ringkasan ditentukan pula panjang ringkasan finalnya.

4. Penerapan Ringkasan
     Sebuah ringkasan dibuat kira-kira seperlima dari karangan aslinya. Sesudah membaca dengan cermat, maka penulis membuat catatan atau menggaris-bawahi gagasan-gagasan yang penting yang penting dalam kutipan.

B. Resensi
1. Pengertian Resensi
     Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyrakat atau tidak.
2. Dasar Resensi
     Untuk memberi pertimbangan atau penilaian secara obyektif atas sebuah hasil karya atau buku, penulis harus memperhatikan dua faktor yaitu : pertama, penulis resensi harus memahami sepenuhnya tujuandari pengarang aslinya, dan kedua ia harus menyadari sepenuhnya apa maksudnya membuat resensi itu. Penulis resensi harus benar-benar memperhatikan kewajiban mana yang harus dipenuhinya dalam membuat resensi itu, yaitu : kewajibannya terhadap para pembaca dan bagaimana penilaiannya atas buku itu.
3. Sasaran-sasaran Resensi
     Pokok-pokok yang dapat dijadikan sasaran penilaian sebuah buku atau karya adalah :
a. Latar Belakang
     Penulis dapat mulai dengan mengemukakan tema dari karangan itu. Apa yang sebenarnya ingin disampaikan buku atau pengarang melalui bukunya itu. Penyajian tema secara singkat itu dapat dilengkapi dengan deskripsi mengenai isi buku itu. Semua hal yang menyangkut latar belakang buku itu yang kiranya perlu diketahui pembaca. Dengan demikian sebelum masuk ke dalam teknis penilaian, para pembaca harus sudah mengetahui sedikitnya mengenai buku itu.
b. Macam atau Jenis Buku
     Penulis resensi harus mengadakan klasifikasi mengenai buku itu, dengan memasukkannya ke dalam kelas buku tertentu maka dengan mudah ia dapat menunjukkan persamaan dan perbedaan dengan buku-buku ain yang termasuk dalam kelompokyang sama. Dengan klasifikasi ia bisa melihat ke semua sisi dan secara lebih konkrit nanti memberi penilaiannya. Dengan mengadakan perbandingan itu pembaca-pembaca akan merasa tertarik dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang isi buku tersebut secara terperinci.
c. Keunggulan Buku
     Seorang penulis resensi harus berusaha dengan tepat menunjukkan keunggulan buku itu dengan memberikan penilaian langsung, dengan memberi kutipan-kutipan yang tepat dan menunjukkan pertalian yang kompak antara bagian-bagiannya. Menilai sebuah buku berarti memberi saran kepada pembaca untuk menolak atau menerima kehadiran buku itu. Sebab itu jangan pula menolaki kehadiran sebuah buku hanya dengan menyoroti sebagian saja dari buku itu. Penulis resensi harus tetap berusaha untuk memberi kesan kepada pembaca bahwa penilaiannya telah diberikan secara jujur dan obyektif.
4. Nilai Buku
     Nilai sebuah buku akan lebih jelas bila dibandingkan dengan karya-karya lainnya, baik yang ditulis oleh pengarang itu sendiri, maupun ditulis oleh pengarang-pengarang lainnya. Ada banyak variasi dasar bagi resensi dengan mempergunakan keempat sasaran di atas. Namun seorang penulis resensi, pengarang harus tetap mengingat tujuannya, mengemukakan pendapat-pendapatnya dengan jelas, secara khusus dan selektif.
5. Penerapan
     Setelah mengetahui tata cara membuat resensi, sebaiknya mulailah membuat resensi sebuah buku yang telah anda baca untuk melatihnya. ( Eyang Ageng Sastranegara )

Sumber :Buku Komposisi. Karangan Gorys Keraf, Bab Reproduksi Naskah

Nama : Dewi Nur Indriana
NPM : 17109289
Kelas : 5KA22
Jurusan : Sistem Informasi

0 komentar:

Posting Komentar