Minggu, 28 November 2010

Pengaruh Bahasa Indonesia Terhadap Etika Berkomunikasi Pada Kalangan Mahasiswa

     Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang berfungsi sebagai alat komunikasi mempunyai peran sebagai penyampaian informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikan. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi yang terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik. Berbahasa yang baik dapat di tempatkan pada kondisi resmi atau pada pembicaraan santai dengan mengikuti kaidah bahasa Indonesia di dalamnya.
     Bahasa mengambil tiga (3) fungsi yaitu fungsi komunikatif sebagai sarana untuk berkomunikasi, fungsi ekspresif yang memberikan kesaksian tentang kenyataan diri kita kepada orang lain dan fungsi deskriptif yakni menghasilkan pengetahuan tentang sesuatu. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebaiknya diajarkan sejak kecil. Biasanya seorang anak yang masih kecil mudah untuk meniru apa saja yang didengarkannya. Orang tua berkewajiban untuk mengajarkan bahasa yang baik. Di lingkungan perkuliahan juga mempunyai andil yang besar untuk mengajarkan bahasa Indonesia sehingga akan menciptakan etika komunikasi yang baik. Setelah itu seseorang akan memiliki nilai kesopanan berbicara dan tingkah laku yang terpuji. Penggunaan bahasa yang baik dapat mempermudah dalam menyampaikan informasi atau pendapat yang diinginkan. Orang lain akan mengeri apa yang menjadi maksud dan tujuan kita. Dalam kehidupan sehari-hari seharusnya menggunakan tata bahasa yang baik supaya terbiasa untuk berkomunikasi lebih efektif. Adanya bahasa gaul juga sangat mempengaruhi etika seseorang dalam berkomunikasi. Mahasiswa cenderung lebih menyukai bahasa gaul daripada menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mulai lunturnya kecintaan pada bahasa Indonesia adalah hal yang harus dihindari.
     Untuk meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan cara membiasakan pada kehidupan sehari-hari di manapun kita berada. Awalnya memang mungkin sulit tetapi bila dilakukan terus menerus maka akan menciptakan sopan santun yang baik dalam etika berkomunikasi. Orang lain akan melihat dan menilai bagaimana seseorang menyampaikan sesuatu dengan bahasa yang baik. Bila hal itu terus dilakukan maka akan timbul nilai dan etika komunikasi yang baik. Sebaliknya bila seseorang berbicara sembarang dan tidak beraturan, orang lain yang mendengarnya akan beranggapan bahwa orang itu tidak berpendidikan atau tidak bermoral. Kata-kata yang digunakan dalam berbicara seseorang dapat mencerminkan kemampuan berpikir dan tingkat kepribadiannya. Kepribadian seseorang yang baik dapat memilih apa saja yang harus diucapkan dan dibicarakan. Tidak berlebihan jika seseorang yang pandai berbahasa Indonesia, ia akan merasa diterima dan dihargai oleh di berbagai kalangan. Ada beberapa solusi yang dapat meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia antara lain :
1. Menyadarkan mahasiswa akan fungsi dan pentingnya dari bahasa Indonesia yang baku. Upaya ini dimaksud untuk mengajak seseorang menyadari porsi dan tempat yang tepat bagi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Membutuhkan suatu upaya pembiasaan. Artinya, mahasiswa dilatih untuk berbahasa secara tepat baik secara lisan maupun tulisan setiap saat setidaknya selama berada di lingkungan perkuliahan. Pembiasaan ini akan sangat mempengaruhi perkembangan kemampuan berbahasa pada mahasiswa.
3. Proses penyadaran dan pembiasaan ini membutuhkan suatu kekuatan atau sanksi yang mengikat misalnya tugas menuliskan suatu artikel atau karangan dengan bahasa yang baku. Hal ini akan menimbulkan keinginan mahasiswa untuk mempelajari bahasa Indonesia yang baik dan benar.
     Berikut ini adalah beberapa etika dalam berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari :
o Jujur tidak berbohong
o Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
o Lapang dada dalam berkomunikasi
o Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
o Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
o Tidak mudah emosi / emosional
o Berbahasa Indonesia yang baik, ramah dan sopan
o Bertingkah laku yang baik
     Sebagai mahasiswa kita harus aktif dalam penerapan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk membangun komunikasi yang efektif. ( Eyang Ageng Sastranegara )

Referensi : http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=11187

Nama : Dewi Nur Indriana
NPM : 17109289
Kelas : 5KA22
Jurusan : Sistem Informasi

Minggu, 21 November 2010

Peranan Bahasa Indonesia dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

         Bahasa merupakan alat komunikasi antara yang satu dengan yang lain. Dengan bahasa semua hal dapat dimengerti maksud dan tujuan tertentu. Selain itu bahasa juga digunakan untuk menyampaikan sesuatu hal, gagasan (pendapat), ide kepada orang lain agar bisa memahami apa yang kita inginkan. Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
         Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu bahasa Indonesia juga mempunyai empat fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai lambang kebangsaan negara;
2. Lambang identitas negara;
3. Alat penghubung antarwarga, antardaerah, antarbudaya;
4. Alat yang menyatukan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya yang berbeda.
         Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai bahasa media massa untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang menerapkan kaidah dengan konsisten. Sedangkan bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi pemakaiannnya. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap terbuka sehingga mampu mengembangkan dan menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
         Semakin berkembangnya teknologi di dalam kehidupan kita akan berdampak juga pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan IPTEK itu.
         Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dapat membuat pergeseran pada bahasa Indonesia. Apalagi biasanya teknologi informasi (TI) banyak yang menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar pemrograman. Dalam penerapannya teknologi informasi jarang yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi. Ini menyebabkan peralihan dari bahasa Indonesia sebagai bahasa negara menjadi bahasa Inggris yang merupakan bahasa Internasional. Dilihat dari realitas ini menyebabkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang positif dan negatif.

Dampak Positif perkembangan IPTEK
1. Memberikan berbagai kemudahan
         Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan kehidupan sehari-hari. Semakin majunya teknologi membuat jarak yang jauh menjadi dekat dan jarak yang dekat menjadi jauh. Dahulu masyarakat mengirim uang jarak jauh menggunakan wesel pos, kini sudah menggunakan e-banking atau transfer. Sehingga aktifitas pengiriman uang dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama. Ini adalah contoh efek positif perkembangan IPTEK di dalam membantu aktifitas manusia.

2. Mempermudah meluasnya berbagai informasi
         Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa informasi kita akan serba ketinggalan. terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau harus bisa dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu, mahasiswa harus membaca berbagai macam buku sebagai sumber untuk mendapat informasi yang diinginkan. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah mulai ditinggalkan, mereka lebih senang mencari informasinya melalui media internet yang menyediakan layanan untuk pencarian yang mempercepat waktu dan membuat lebih efisien.

3. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
         Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun seiring dengan perkembangan IPTEK, peralatan elektronik seperti komputer, internet, dan handphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah umur juga dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan IPTEK di era globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.

Dampak negatif perkembangan IPTEK
1. Mempengaruhi pola berpikir
         Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang konsumtif dan penasaran serta suka dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan elektronik. Hal ini sangat berdampak buruk terhadap pola berpikir masyarakat. Dewasa ini perkembangan pada teknologi dan komunikasi berpengaruh pada anak di bawah umur. Maraknya jejaring sosial yang ada membuat mereka terjerumus dalam pertemanan yang buruk. Apalagi adanya kejadian kejahatan melalui media jejaring sosial. Anak-anak biasanya belum bisa membedakan mana yang baik dan buruk bagi mereka. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita disajikan dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.

2. Hilangnya budaya Tradisional
         Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat hilangnya budaya anak-anak bermain permainan tradisional. Anak-anak sekarang cenderung lebih menyukai permainan berbasis online daripada bermain di lapangan. Permainan online yang digemari sering membuat anak lupa waktu dan tidak tertarik pada pelajaran sekolah. Orang tua harus bisa mengontrol dan mengawasi anak supaya tidak mengubah pola pikiran mereka kearah yang negatif.

3. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
         Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan sumber istilah dan kosakata namun akhir-akhir ini, bahasa Indonesia mengalami transisi atau perubahan. Penggunaan bahasa gaul sangat diminati oleh masyarakat. Dengan semakin berkembangannya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia,maka informasi, juga komunikasi di indonesia pun sudah berkembang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, kita harus bisa mengenal dan memahami berbagai perkembangan IPTEK, namun masih banyak yang kurang memahami dengan perkembangan bahasa Indonesia secara keseluruhan. Perkembangan IPTEK memberikan arti yang sangat positif, tidak sedikit pula yang membawa dampak negatif. Kita juga tidak mengetahui kapan bahasa Indonesia dianggap sebagai bahasa yang universal. (Eyang Ageng Sastranegara)
Referensi : http://semangatbelajar.com/fungsi-bahasa/

Nama : Dewi Nur Indriana
NPM : 17109289
Kelas : 5KA22
Jurusan : Sistem Informasi


Minggu, 14 November 2010

Penerapan Jejaring Sosial dalam Kehidupan Sehari-hari

          Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll. Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya.

          Jejaring sosial saat ini sedang mengalami peningkatan yang spesifik. Hal ini membuat para banyak profider komunikasi berlomba-lomba untuk menyediakan berbagai fitur situs jejaring sosial. Selain itu dengan adanya kemudahan dalam menggunakan situs jejaring sosial dapat mengubah gaya hidup masyarakat baik dari kalangan orangtua sampai anak-anak. Hal ini merupakan salah satu perubahan yang signifikan. Jejaring sosial yang seharusnya hanya digunakan pada kalangan remaja kini dapat diakses oleh anak yang belum cukup umur. Bila tidak mempunyai akun jejaring sosial maka akan dianggap tidak gaul atau gagap teknologi. Sebenarnya situs jejaring sosial sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi bila pada salah penggunaan maka akan berdampak buruk pada kehidupan.

          Pada saat ini jejaring sosial yang sangat digemari salah satunya adalah Facebook.com. Facebook adalah sebuah situs web jejaring sosial populer yang diluncurkan pada 4 Februari 2004. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 dan mantan murid Ardsley High School. Pada awal masa kuliahnya situs web jejaring sosial ini, keanggotaannya masih dibatasi untuk mahasiswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Universitas Boston, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Akhirnya, orang-orang yang memiliki alamat surat-elektronik suatu universitas (seperti: .edu, .ac, .uk, dll) dari seluruh dunia dapat juga bergabung dengan situs jejaring sosial ini.

          Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak 11 September 2006, orang dengan alamat surat-elektronik apa pun dapat mendaftar di Facebook. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah, tempat kerja, atau wilayah geografis. Hingga Juli 2007, Facebook memiliki jumlah pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari seluruh dunia. Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi, dan merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serikat, mengungguli situs publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya. Fitur hiburan dalam Facebook disebut aplikasi, contohnya antara lain permainan video, kuis, dan lain sebagainya.[1]

          Kemudahan pengaksesan Facebook melalui handphone (HP) sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Masyarakat mulai beralih sibuk dengan memperbarui status apa saja yang mereka alami untuk memberitahu pada teman-temanya. Situs jejaring sosial Facebook ini dapat mempertemukan seseorang dengan keluarganya yang hilang atau bisa juga sebagai media komunikasi yang baik. Bahkan di daerah Yogyakarta ada turis yang menggunakan Facebook untuk memesan becak dan hal ini sangat mempermudah komunikasi yang terjadi. Semakin maraknya Facebook membuat media massa juga ikut mempromosikan dengan cara membuat komunitas, media penjualan berbasis online bahkan media kampanye untuk menggaang dukungan menggunakan fasilitas yang ada pada Facebook. Banyak keuntungan yang didapat dari jejaring sosial ini yang bisa membantu perkembangan teknologi dan komunikasi.

          Selain banyak maanfaat yang diberikan jejaring sosial, banyak juga penggunanya yang tidak tidak bertanggung-jawab menyalahgunakan fasilitas ini. Salah satu contohnya adalah modus penipuan terhadap pengguna lainnya. Oleh karena itu pemerintah juga harus mengendalikan dengan UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) yang dapat membatasi hal-hal negatif. Semoga dengan adanya kemudahan jejaring sosial ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan tidak ada yang menyalahgunakan untuk kepentingan yang tidak baik. (Eyang Ageng Sastranegara).

Referensi : [1]. http://id.wikipedia.org


Nama : Dewi Nur Indriana

NPM : 17109289

Kelas : 5KA22

Jurusan : Sistem Informasi

Sabtu, 06 November 2010

Pofil Diri

PROFIL DIRI

Seumur hidup saya tinggal di Indonesia, negara yang tropis. Meskipun negara ini penuh dengan masalah yang rumit tetapi saya tetap mencintainya. Perkenalkan nama saya Dewi Nur Indriana. Nama Dewi diberikan oleh mbah saya yang artinya seorang anak perempuan, sedangkan Nur dan Indriana diberikan oleh bapak saya yang berarti Nur adalah cahaya dan Indri diambil dari sebuah nama Toserba di Wilayah kalimalang, Bekasi. Teman-teman dari SD sampai kuliah saat ini mengenal saya rdengan nama dewi, sedangkan di keluarga dan di lingkungan sekitar rumah saya mengenal dengan nama indri. Perbedaaan ini terjadi dikarenakan pada lingkungan sekolah biasanya nama depan yang digunakan. Seiiring dengan berjalannya waktu saya terbiasa dipanggil dewi dan akhirnya memutuskan untuk memakai dewi setiap berkenalan dengan teman-teman baru di sekolah. Tetapi saya tidak bisa mengganti panggilan yang sejak lahir digunakan yaitu indri. Saya lahir pada hari jum’at kliwon 18 November 1988 pukul 18.00 WIB. Saya adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Bapak saya bernama Djoeremi Masdar yang bekerja sebagai karyawan biasa, sedangkan ibu saya bernama Erni Susilowati yang setiap harinya sibuk mengelola keluarga dan toko kecil di rumah.
Kegiatan saya sekarang adalah melanjutkan kuliah S1 Sistem Informasi di Universitas Gunadarma. Sebelumnya saya mengambil jurusan D3 Manajemen Informatika angkatan 2006. Selain itu kegiatan saya juga menjadi salah satu asisten yang dipercaya untuk mengelola perpustakaan Universitas Gunadarma. Setiap ada waktu kosong kuliah, saya menyempatkan untuk melayani mahasiswa lain yang membutuhkan buku. Di perpustakaan terdiri dari 9 orang asisten yang harus bekerja sesuai dengan jadwal kosong mereka. Semua harus bisa bekerja sama untuk memberikan pelayanan yang maksimal. Diperpustakaan ada bagian pengecekan dan upload penulisan ilmiah, skripsi, jurnal, ada juga yang memberikan pelayanan peminjaman dan pengembalian buku. Saya sendiri mendapat tugas untuk melakukan pengindukan buku baru yang disumbangkan oleh mahasiswa yang telah menyelesaikan sidangnya. Banyak pengalaman yang saya alami di sana mulai dari belajar penerapan sistem perpustakaaan sampai harus menanggapi keluha-keluhan mahasiswa yang tidak sabar menghadapi peraturan yang ada. Saya baru merasa sadar bahwa aturan-aturan yang dibuat memang penting untuk kelancaran aktivitas. Mahasiswa baru menganggap peraturan hanya mempersulit dan memperlambat proses yang ada diperpustakaan. Semua asisten harus sabar dalam menghadapi tingkah laku mahasiswa yang terkadang membuat masalah.
Pengalaman yang mengesankan saya adalah pada saat kenaikan kelas 2 SMA. Saat itu saya mendapat peringkat 2 di kelas dan mendapat hadiah pada sebuah acara yang diadakan sekolah. Peringkat 1 sampai 3 mendapatkan hadiah berupa vocer yang digunakan untuk menyewa film pada toko yang menyelenggarakan acara di sekolah saya. Saya senang menerima hadiah tersebut, tetapi di sisi lain ternyata salah satu sahabat saya tidak bisa melanjutkan ke kelas 2 dikarenakan nilai yang didapatkannya kurang. Teman-teman yang lain sedih dan menangis melihat kejadian itu. Saya merasa bingung pada saat yang bersamaan ada kejadian yang menyenangkan sekaligus menyedihkan. Orangtua sahabat saya mencari jalan supaya nilai bisa berubah dan ternyata sudah terlambat melakukannya. Akhirnya sahabat saya harus menerima kenyataannya bahwa dia harus mengulang kelas. Saya dan teman-teman hanya bisa memberikan semangat dan dorongan supaya tetap melanjutkan sekolahnya. Pada saat itulah saya sadar tidak boleh egois memikirkan kesenangan diri sendiri, tetapi harus ada toleransi yang diberikan kepada orang lain yang sedang mengalami kesusahan.
Semua pengalaman yang sudah sudah dialami bisa menjadikan saya lebih menghargai semuanya untuk mencapai dan mewujudkan cita-cita saya. Perekonomian di Indonesia yang sedang mengalami pertumbuhan pesat membuat saya berniat untuk menjadi seorang pengusaha dibidang bisnis makanan atau resto. Dengan dukungan orangtua dan adik-adik, saya berharap usaha tersebut bisa terwujud di kemudian hari. Untuk mencapai itu saya harus mulai mempelajari seluk beluk semua yang dibutuhkan dan mengumpulkan dana sebagai modalnya. Saat ini saya sudah mulai berbisnis pulsa elektrik yang memiliki pelanggan dari teman-teman kampus dan tetangga sekitar rumah.
Demikian sekilas mengenai profil diri saya, Semoga cita-cita saya bisa terwujud dan semua akan baik-baik saja. (Eyang Ageng Sastranegara).

Nama : Dewi Nur Indriana

NPM : 17109289

Kelas : 5KA22

Jurusan : Sistem Informasi